Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM – Warga Ciketing Udik, Bantargebang, geger dengan penemuan mayat bocah perempuan inisial GH terbungkus karung di dalam lubang pompa air.
Berikut kronologi penemuan bocah usia sembilan tahun yang dihimpun TribunJakarta.com dari lokasi pada Minggu (2/6/2024). Diketahui, terduga pelaku Didi usia 60 tahun.
Belakangan, setelah polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), dugaan motif perdukunan muncul.
Hilang Jumat Siang
Mulanya, korban masih terlihat bermain dengan teman sebayanya di dekat rumah Didi di RT 03/RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi sejak Jumat (31/5/2024) siang.
Orang tua langsung mencari-cari anaknya tersebut namun tak kunjung mendapatkan keberadaannya.
Sampai akhirnya pencarian buntu, orang tua melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek Bantargebang.
“Selanjutnya kami juga mengarahkan agar orang tua ke Polres sambil kami Polsek ikut menyelidiki,” ungkap Kapolsek Bantargebang AKP Ririn Sri Damayanti.
Sabtu Sore
Setelah melapor kehilangan anak, orang tua korban bersama warga terus mencari sampai esoknya.
Sekian lama mencari, warga mencurigai Didi sebagai terduga pelaku. Namun mereka belum punya cukup bukti.
Barulah warga didampingi pengurus RT setempat berani mendatangi rumah terduga pelaku berbarengan dengan kedatangan polisi yang menindaklanjuti laporan orang tua korban.
“Waktu Sabtu sore belum berani dobrak. Pas malamnya sudah ada polisi, baru didobrak,” kata Umah warga setempat.
Polisi langsung menggeledah secara menyeluruh rumah terduga pelaku, tapi tak menemukan korban di dalam rumah.
Minggu Dini Hari
Barulah keberadaan korban berhasil ditemukan di dalam lubang pompa air sudah tewas. Mayat korban terbungkus karung.
“Ditemuinnya di sumur, dibungkus karung, masih seger (jasadnya, red) kayaknya belum lama meninggalnya,” Umah menambahkan.
Posisi lubang pompa air di belakang rumah terduka pelaku, berdiameter 60 x 60 sentimeter dengan kedalaman sekitar dua meter.
DD Orang Terakhir Bareng Korban
Sobirin (52), warga setempat menceritakan kecurigaan terhadap Didi bukan tanpa alasan.
Selama beberapa waktu terakhir, korban terlihat berinteraksi dengan Didi saat sedang asyik main di dekat rumahnya.
“Dia (pelaku) sering mondar-mandir di sini (tanah kosong dekat kediaman korban). Korbannya suka main di situ,” ucap Sobirin.
Pada Jumat pagi sebelum korban dikabarkan menghilang, Sobirin sempat melihat korban main bersama rekan sebayanya.
“Pas Jumat siangnya udah enggak ada, orang tuanya nyari, pelakunya juga sudah enggak keliatan,” ungkap dia.
Pada Jumat pagi, Sobirin memergoki terduga pelaku Didi berada di dekat lokasi GH bermain.
Berbekal petunjuk Sobirin, warga pada Sabtu sore sempat menggerebek rumah Didi untuk mencari keberadaan korban.
Saat penggerebekan pertama, warga belum menemukan tanda-tanda korban di dalam rumah terduga pelaku sampai akhirnya Polisi datang.
“Kayaknya disekap di dalam rumah dari pertama hilang yang jumat siang itu, baru ketemu semalem (dini hari) digerebek warga,” kata Sobirin.
Korban ditemukan di dalam lubang sumur pompa air, kondisi kakinya terlipat sampai menyentuh dada dengan terbungkus karung.
Saat malam penggerebekan, pelaku seolah tak memiliki rasa bersalah dan hanya diam saat diinterogasi oleh petugas kepolisian.
Polisi langsung membawa terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota, sementara mayat korban dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta.
Sosok Tertutup
Warga sekitar memastikan Didi menempati rumah itu sejak 2002 silam. Sosoknya dikenal tertutup dan jarang bergaul.
Salah satu warga yang bersebelahan rumah tak pernah ditegur sapa oleh Didi.
Pelaku sempat menjadi sopir angkot dan terakhir bekerja di bengkel.
Selama ini, Didi lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah, sementara istri dan anaknya sudah meninggalkan dirinya.
Warga lebih sering melihat rumah Didi tertutup, tapi beberapa kali terlihat keluar rumah.
Pengamatan TribunJakarta.com, rumah Didi hampir semua jendela dan pintunya tertutup.
Tewas Dibekap Bantal
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, membenarkan posisi korban pertama kali ditemukan di dalam lobang mesim pompa air sedalam lebih kurang 2,5 meter.
Penyidik masih memeriksa terduga pelaku sehingga belum diketahui motifnya menghabisi korban.
“Motifnya mohon izin masih dalam pendalaman,” ungkap Firdaus.
Firdaus mengatakan, terduga pelaku menghabisi korban pada Sabtu (1/6/2024) dengan cara membekapnya menggunakan bantal.
“Korban dibekap dengan menggunakan bantal dan menggunakan tangan kanannya pelaku mencekik korban, sehingga korban meninggal dunia,” kata Firdaus.
Ada Sesajen dan Foto Anak Kecil
Firdaus memastikan penyidik telah mengcek tempat kejadian perkara yang tak lain kediaman pelaku berinisial D.
Hasilnya, penyidik menemukan sejumlah barang bukti dari dalam rumah untuk pendalaman kasus.
Barang bukti tersebut di antaranya benda-benda yang mirip untuk sarana praktik perdukunan seperti kendi, keris, sesajen dan foto-foto anak kecil.
Dugaan praktik perdukunan di balik pembunuhan itupun menyeruak.
“Ini kami masih dalami,” jelas Firdaus.